Pengalaman mengejar skor Toefl-ITP 560
Setelah lulus kuliah tahun 2016 memang aku ada
niat untuk lanjut studi di luar negeri. Yaa.. walaupun akhirnya nggak jadi
berangkat walaupun sudah dapat LOA (karena berbagai kondisi dan alasan), tapi nggak
papa aku yakin Allah punya rencana yang baik dan indah untuk aku setelah ini :) . Sekarang aku mau share caraku ngejar skor Toefl-ITP sampai 560. Jadi,
waktu itu salah satu syarat yang harus aku penuhi adalah minimal skor Toefl
550. Terakhir skor prediction Toefl-ku (mirip Toefl-ITP tapi hanya di akui di institusi kampus atau bias dibilang simulasinya Toefl-ITP) masih 500. Waktu
itu sekedar tes untuk syarat kelulusan aja sih. Nah targetku selanjutnya adalah
550, yang mana kata kebanyakan orang menaikkan skor dari 400an ke 500 itu lebih
gampang daripada menaikkan skor dari 500 ke 550. Awalnya sih nggak percaya ya,
ah.. Cuma 50 poin aja masa susah. Daan…. Ternyata benar saudara-saudara hahaha.
Lumayan menguras tenaga, pikiran, dan kantong tentunya karena tes kan juga
butuh uang. Untuk tes prediction Toefl sekali tes 50.000, sedangkan Toefl-ITP
sendiri 450.000. Tapi namanya usaha, aku selalu yakin usaha tidak akan
mengkhianati hasil.
1. Ukur Kemampuan Awal
Sebelum mulai belajar aku mencoba
ikut tes prediction Toefl dulu untuk mengukur kemampuan terakhirku (lumayan..
udah 4 bulan ngga belajar bahasa inggris jadi takut skornya udah ngga 500 lagi).
Sebelum tes Cuma baca-baca catetan dikit. Alhamdulillah ternyata nggak turun
malah naik skor waktu itu 513.
2. Kerjain Latihan Soal
Untuk soal-soal ini aku belajar dari
3 buku sih.. aku list ya..
a. Barron’s How to Prepare for The
Toefl
kebetulan
udah lama punya bukunya barrons edisi lama banget edisi Sembilan (kalo ga salah
sekarang udah sampe edisi 15an), tapi cd listeningnya hilang jadinya cuma bisa
ngerjain soal structure dan reading aja. Keunggulan buku Toefl nya barrons ini
penjelasannya jelas banget! Super detail dan ada tulisannya nomor ini sama
kayak pembahasan materi di halaman sekian. Jadi bener-bener jelas deh.
b. Bank Soal dan Strategi Toefl dari penerbit
Tim Master Eduka
Buku kedua
ini juga Alhamdulillah ngga perlu beli karena pinjem dari kakak yang dulu
pernah beli buat persiapan Toefl untuk syarat kelulusan kuliahnya. Buku ini
menurutku lumayan oke, tapi penjelasannya terlalu sederhana, dan kadang ada beberapa
soal yang pembahasannya salah. Untuk tingkat kesulitan soalnya masih lebih
sulit yang barron’s sih menurut aku. Tapi lumayan lah ada soal-soal yang cukup
banyak untuk latihan dan di CD nya selain ada listening ada juga semacam aplikasi latihan-latihan soal yang sangat membantu untuk simulasi.
c. Longman
Nah kalo
buku ketiga ini Cuma punya fotokopiannya aja, dulu dapet waktu ikut les di
salah satu dosen di daerah timur Surabaya. Buku ini enak karena ringkas dan
padat, jadi misal cuma mau review dikit-dikit enak pake buku ini, kalo pake
barron’s kepanjangan penjelasannya hehe.
3. Banyakin nonton film/tv show/speech Bahasa inggris
No Subtitle yaa! Mau itu subtitle Bahasa
Indonesia atau Bahasa inggris tetep usahakan jangan. Biarkan telinga kita untuk
terbiasa mendengarkan percakapan Bahasa inggris. Seringkali adanya subtitle
malah mengganggu konsentrasi kita. Pertama kali coba, aku nontonnya TED Talk. Itu
lebih mudah karena memang hanya speech yang mana dialognya satu arah. Setelah terbiasa
mulai nonton TV Show, waktu itu favorit sih Late Late Show hehe sekalian belajar
aksen britishnya James Cordon. Oiya selama latihan listening ini jangan monoton
pada satu aksen saja, usahakan ganti-ganti, misal kadang british, kadang
amerika, kadang Australia, atau orang asia yang ngomong, supaya kita terbiasa
walaupun aksennya beda-beda.
4. Banyakin baca buku/artikel Bahasa inggris
Buku Bahasa inggris pertamaku adalah
novelnya Rainbow Rowell yang judulnya Eleanor and Park. Seperti waktu awal-awal
nonton film Bahasa inggris, baca buku Bahasa inggris juga awalnya susah,
dikit-dikit buka kamus. Tapi lama-lama bakal terbiasa dan malah bisa nambah
vocab kita loh. Kalau nemu kata baru yang asing biasanya aku garis bawah dan
tulis artinya di bawahnya.
5. Cari guru les (kalo bisa privat)
Waktu itu aku cari guru les karena
aku pengen tau kelemahanku itu sebenernya di materi yang mana. Alhasil aku
sempat les sekitar 5x pertemuan. Saranku, kalau memang kamu mau ngejar Toeflnya
dalam waktu cepat sebaiknya ambil les yang privat supaya lebih sesuai materi yang
disampaikan.
6. Tes dan tes terus jangan pernah nyerah!
Kalau tahap ini opsional sih.. ini
caraku aja. Dulu aku seminggu sekali tes prediction-Toefl. Bahkan waktu
deadline udah mepet aku sampe pernah sehari tes 2x, malemnya waktu les disuruh
tes lagi langsung puyeng haha. Total aku udah 5x tes prediction Toefl dan 2x tes
Toefl-ITP. Tes Toefl-ITP pertama 540, cuma kurang 10 poin. Akhirnya setelah tes
ITP yang pertama aku bener-bener mengencangkan ikat pinggang (udah kayak mau
pencak silat aja hehe). Tes dan tes terus, belajar dan belajar lagi. Dan Alhamdulillah
di tes Toefl-ITP ku yang kedua bisa dapet skor 560.
Kurang lebih perjuanganku ini berlangsung
sekitar 3 bulan. Alhamdulillah target skorku berhasil tercapai. Mungkin bagi
sebagian orang skor segini kecil dan gampang banget dapetnya, tapi bagiku ini
butuh perjuangan (jadi inget dulu pertama kali masuk kampus tes Toefl skorku cuma
380an sekian lupa detailnya). Jadi buat kalian yang mau mengejar skor Toefl
tetep semangat ya! Ingat, hasil tidak akan mengkhianati usaha! Selamat berjuang
para pejuang Toefl!
Komentar
Posting Komentar