Bapak :')
Kuparkir motor biruku di garasi dalam rumah seperti biasa. Tubuh yg lelah, tas sekolah yg berat mempersulit langkahku memasuki rumah, membuatku sedikit berbungkuk. Terlihat sebagian tubuh seorang laki-laki dari sudut pandangku itu. Kutegakkan badanku coba melihat siapa gerangan lelaki itu. Disaat bersamaan ia menoleh dan tersenyum ke arahku.
Oh Bapak....
Loh Bapak ?
Ucapku dalam hati
Kulanjutkan langkahku memasuki pintu koboi coklat yang sudah berada tepat di depanku. Tampak kakak perempuan dan kakak laki-lakiku tengah duduk di meja makan. Anehnya mereka mengaku tidak menyadari kehadiran Bapak tadi. Yasudahlah...
Aku pun kembali lanjutkan langkah memasuki kamar yang biasa kami sekeluarga gunakan untuk berkumpul dan lepaskan lelah. Kubaringkan tubuh di kasur. Tak lama pintu kamar terbuka. Bapak datang sembari menawarkanku sepiring besar tahu goreng. Lalu ia ikut baringkan tubuh di kasur sebrang kasurku.
Aku terdiam melihatnya. Ada sesuatu. Kuangkat tubuhku coba dekati. Kutatap wajahnya coba mengerti. Kugerakkan tangan perlahan coba genggam tangannya. Kuat, kencang, seperti biasa. Semakin kucoba dekap tangannya, semakin terasa jauh jauh jauh sekali letaknya. Dan sekejap Bapak menghilang dari pandanganku.
Tiba-tiba tubuhku tersentak dan mataku terbelalak. Setelah cukup lama terdiam, kusadari bahwa itu hanyalah dongeng alam mimpiku. Dua minggu sudah Bapak tidak di sini melainkan di sana, tempat yang sangat jauh entah dimana dan bagaimana, memenuhi panggilan sang Ilahi. Kutoleh wajah ibu di samping kananku yang terlelap dalam tidurnya, kugenggam erat tangannya. Tanpa sadar air mataku mengalir deras, terlintas kenangan bersama Bapak.
Tetapi kemudian aku teringat, sesungguhnya aku tak patut larut dalam duka. Lelaki yang kami kasihi itu meninggal dengan sangat tenang. Mendadak memang, tapi dengan cara yang banyak orang idamkan. Indah.
Komentar
Posting Komentar